
JAKARTA, BSNP-INDONESIA.ORG — Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Doni Koesoema A mengatakan, Sekolahrumah dapat menjadi trend pendidikan masa depan, Jumat (23/4/2021).
Doni menyampaikan ini pada pertemuan perdana pembahasan Standar Sekolahrumah yang digelar BSNP.
“Apabila kita mengikuti perkembangan sejarah pendidikan, Sekolahrumah sangat mungkin menjadi model pendidikan yang akan dipilih oleh banyak warga negara di masa depan. Fleksibilitas yang disediakan oleh Sekolahrumah akan memungkinkan anak-anak mendapat pendampingan yang disesuaikan dengan cita-cita mereka yang berbeda-beda,” ujarnya.
Pendidikan, Doni menjelaskan, mulanya muncul sebagai praktik berbasis keluarga. Ia bercerita, di Romawi Kuno, anak belajar dari orangtuanya. Kalau orangtuanya menjabat sebagai senator, anaknya akan mengikuti, melihat cara bapaknya mengadili, mengembangkan aturan, berkomunikasi, dan berdiskusi.
“Dengan begitu keluarga menjadi contoh buat anak,” ujarnya.
Namun sayangnya, menurut Doni, pendidikan berbasis keluarga yang bermutu di masa lalu itu masih bersifat elitis. Artinya, orang yang bisa mengakses hanya para bangsawan, sementara kaum budak tetap terpinggirkan.
Ia menjelaskan, pendidikan yang bersifat massal baru mulai disediakan pada abad ke-15, dan baru relatif merata dan bisa dijangkau oleh rakyat kebanyakan pada abad ke-20. Lalu mulai disadari munculnya problem baru, yakni pendidikan massal yang tersedia bersifat terpusat dan serba seragam.
Model pendidikan yang demikian, menurut Doni, semakin lama semakin tidak relevan seiring perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
“Saat ini ada tren masyarakat kembali meminati pendidikan yang dipersonalisasi, dan Sekolahrumah termasuk opsi itu,” ujarnya.