
Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017
Berikut disampaikan:
- Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0075/SDAR/BSNP/XII/2016 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 (unduh disini);
- Kisi-Kisi UN TP 2016/2017 unduh disini.

Surat Edaran BSNP tentang Perpanjangan Masa Pendaftaran UNP Tahun 2016
Berikut disampaikan Surat Edaran BSNP Nomor: 0074/SDAR/BSNP/VII/2016 mengenai Perpanjangan Masa Pendaftaran UNP Tahun 2016 (download disini)

SURAT EDARAN BSNP TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN UNP TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Berikut disampaikan :

KABALITBANG: LAKSANAKAN UNBK SECARA ALAMI, JANGAN PAKSAKAN DIRI!
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun kedua (2016) menjadi success story yang perlu diapresiasi. UNBK telah terbukti menjadi instrumen yang efektif untuk menanamkan karakter dan kejujuran melalui capaian indeks integritas. Namun pelaksanaan UNBK tidak boleh dipaksakan. Biarkan UNBK berlangsung secara alami dan perlu diimbangi dengan penilaian kelas dan penilaian sekolah yang lebih berkualitas. Oleh sebab itu, peningkatan kompetensi guru dalam melakukan penilaian mutlak dilakukan.
Demikian pesan dan arahan Totok Suprayitno Kepala Balitbang dalam acara pembukaan Evaluasi Pelaksanaan UNBK dan Persiapan Ujian Nasional Perbaikan pada hari Senin sore (13/6/2016) di Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan yang berlangsung sampai tanggal 15 Juni 2016 ini adalah para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia dan perwakilan dari 20 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sementara dari BSNP sebagai badan independen yang berwewenang menyelenggarakan UN, yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah Teuku Ramli Zakaria, Nanang Arif Guntoro, Kiki Yuliati, dan Bambang Suryadi.
Menurut Totok panggilan akrab Kabalitbang, selama ini hasil UN kurang menggambarkan kenyataan yang sebenarnya karena data yang digunakan diperoleh dengan kecurangan. Baru dua tahun terakhir ini, setelah UNBK dilaksanakan, kita memperoleh data yang valid.
“UNBK efektif untuk menghentikan praktik ketidakjujuran di sekolah. Sekolah yang selama ini tidak jujur, meskipun capaian nilai UN-nya tidak turun, telah terkoreksi dengan adanya UNBK. Oleh karena itu, selama dua tahun terakhir ini kita tidak memberikan apresiasi atas capaian nilai UN, tetapi kita lebih mengapresiasi capaian kejujuran atau indeks integritas”, ucap Totok.
Lebih lanjut Totok mengatakan bahwa kita, para pelaksana UN, merupakan pemberani dan pionir perubahan melalui pelaksanaan UNBK. Sebab sampai saat ini perguruan tinggi saja belum siap melaksanakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan tes berbasis komputer. Bahkan negara Australia pun ‘gumun’ (heran) dengan keberanian dan keberhasilan kita melaksanakan UNBK. Namun demikian, kita tidak boleh lengah atau terlena dengan keberhasilan ini. Apalagi mencederai keberhasilan ini dengan kekurangsiapan kita untuk melaksanakan UNBK pada masa yang akan datang.
Pada kesempatan tersebut Totok juga mengingatkan para kepala dinas dan seluruh peserta rapat evaluasi pelaksanaan UNBK dan persiapan UN Perbaikan untuk tidak menjadikan UNBK sebagai justifikasi atau alasan pengadaan komputer secara besar-besaran.
“Kalau pun sekolah atau dinas pendidikan membeli komputer, harus dimaksudkan untuk peningkatan proses pembelajaran, bukan hanya untuk UNBK. Jika kita memaksakan diri untuk melaksanakan UNBK, kita telah mencederai esensi UNBK itu sendiri”, pesan Kabalitbang.
Totok tidak menafikan kenyataan di balik kesuksesan pelaksanaan UNBK, masih ada kendala dan hambatan yang perlu dijadikan pelajaran pada masa mendatang. Oleh karena itu, forum evaluasi seperti ini perlu dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh peserta.
“Rapat evaluasi ini merupakan forum untuk berbagi informasi dan pengalaman dari berbagai daerah, yang terkait dengan success story maupun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UNBK”, ucap Totok seraya meminta para peserta untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam diskusi kelompok yang akan dilaksanakan pada hari Selasa.
Di akhir sambutannya, Kepala Balitbang juga menyampaikan pesan bahwa hasil UN bukan akhir dari segala proses pembelajaran, sebab hasil UN bukan pengadilan atau judgment. “Pelaksanaan UN tidak berhenti di sini (hasil). Sebab UN bukan hari pengadilan. UN merupakan bagian dari proses pembelajaran dan UN memberi masukan untuk perbaikan pembelajaran”, ucap Totok mengakhiri sambutannya.
Pada sesi malam, Teuku Ramli Zakaria dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Pelaksana UN di BSNP menyampaikan pokok-pokok pemikiran tentang ujian nasional. Ramli menyampaikan tiga pemikiran, yaitu posisi Ujian Nasional dalam sistem pendidikan yang berbasis standar, hasil evaluasi pelaksanaan UNBK berdasarkan pemantauan yang dilaksanakan BSNP, dan persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan.
“Mainstreaming UN masa depan adalah UNBK atau Computer Based Test. Pelaksanaan UNBK dengan pola resource sharing dan “testing center” sebagaimana diterapkan di Kota Surabaya, bisa dijadikan model bagi Kabupaten/Kota lain, ucap Ramli.
Sementara Nizam Kepala Puspendik pada kesempatan tersebut memaparkan analisis hasil UN dan strategi perluasan pelaksanaan UNBK. Tentang hasil UN yg menurun dan integritas pelaksanaan UN di sekolah, Nizam menyampaikan bahwa tahun ini terjadi trend yg menggembirakan.
“Banyak sekali sekolah yg meningkatkan integritas dalam pelaksanaan UN. Hal ini terlihat dari meningkatnya Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) di lebih dari 70% sekolah/madrasah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Peningkatan integritas pelaksanaan UN telah berdampak pada koreksi capaian nilai UN sekolah dan daerah”, ucapnya.
Lebih lanjut Nizam berpesan agar penurunan nilai karena peningkatan integritas tersebut tidak dipenalti oleh daerah tapi peningkatan integritasnya diapresiasi sementara capaian UN nya diperbaiki melalui peningkatan mutu pembelajaran.
Terkait dengan rencana pelaksanaan UNBK tahun 2017, Nizam menyampaikan perlunya penguatan pusat pengujian atau testing center yang berbasis sekolah/madrasah.UNBK jenjang pendidikan menengah atas akan dijadwalkan selama 10 hari. Sehingga di satu sekolah penyelenggara UNBK enam hari akan digunakan untuk ujian SMA/MA dan empat hari untuk SMK/MAK. Sementara itu pelaksanaan UNBK SMP sederajat bisa menggunakan infrastruktur yang ada di SMA dan SMK.
Dengan pola seperti ini, tambah Nizam, peserta UNBK tidak mesti mengikuti ujian di sekolah asal, tetapi bisa mengikuti ujian di sekolah yang terdekat dari rumahnya. Selain itu, dengan pola seperti ini, kita bisa meningkatkan tingkat keamanan dan kerahasiaan sehingga hasil UN semakin kredibel.
Sebagaimana kita ketahui, pendaftaran UN Perbaikan telah dimulai pada tanggal 1 Juni 2016 melalui secara online pada laman http://unp.kemdikbud.go.id. Sampai berita ini ditulis sudah ada sekitar 50.000 pendaftar. (BS)

CATATAN DARI KONFERENSI PERS HASIL UN SMP SEDERAJAT
Hasil UN SMP/MTs 2016: Kejujuran Meningkat, Capaian Siswa Perlu Ditingkatkan
Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memaparkan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs dalam konferensi pers di Gedung A Kemdikbud, pada hari Jumat, 10 Juni 2016. Turut hadir dalam acara ini adalah Totok Suprayitno Kepala Balitbang, Zainal A. Hasibuan, Ketua BSNP, Daryanto Irjen Kemdikbud, Hamid Muhammad Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Nizam Kepala Puspendik, Dadang Sudiyarto Sekretaris Balitbang, dan Direktur Pendidikan Kesetaraan.
Dalam paparannya Anies Baswedan menjelaskan bahwa Indeks Integritas UN (IIUN) SMP/MTs secara nasional naik dan mendorong nilai UN terkoreksi sehingga semakin menggambarkan realita.
“IIUN mendorong untuk meningkatkan kejujuran dan ini merupakan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi siswa kita”, ucap Anies yang siang itu memakai baju batik lengan panjang warna hijau.
Pada SMP Negeri, tambah Anies, rerata UN terkoreksi 3.5 persen, sedangkan pada SMP Swasta rerata UN terkoreksi 3.9 persen.
“Penurunan/koreksi hasil UN bukan saja karena siswa semakin jujur tetapi juga karena kisi-kisi UN tidak lagi rinci. Seain Ada peningkatan pada kualitas soal. Porsi soal penalaran ditambah”, ucapnya.
Dari sisi mata pelajaran, juga terjadi koreksi pada semua mata pelajaran. Matematika mengalami koreksi paling tinggi, yaitu 6.04 persen, diikuti IPA (3.61), Bahasa Inggris (2.84), dan Bahasa Indonesia (0.31).
Lebih lanjut, Anies juga mengumumkan 10 provinsi yang mengalami kenaikan IIUN, yaitu adalah DIY (82.98), DKI (82.15), Bangka Belitung (81.52), Jawa Tengah (80.77), Jawa Barat (80.43), Bengkulu (79.97), Kepulauan Riau (79.52), Sumatera Barat, Banten dan Bali. (Untuk tiga provinsi terakhir, data tidak ditayangkan-penulis).
Selain itu, juga ada 7 Provinsi dengan kenaikan IIUN tertinggi, yaitu Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sumatera Utara.
Sementara itu, Zainal A. Hasibuan Ketua BSNP mengatakan bahwa pada tahun kedua dilaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK) dan UN tidak lagi menentukan kelulusan, sudah ada hasil yang signifikan, yaitu hasil yang menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
BSNP, tambahnya, akan terus menganalisis hasil UN yang menggambarkan keadaan riil. Hasil UN merupakan masukan bagi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan untuk selalu meningkatkan kompetensi guru.
“Jika ke depan nanti para siswa kita sudah jujur, tetapi prestasi atau capaian akademik mereka masih belum meningkat, berarti kompetensi guru-guru kita perlu ditingkatkan”, ucap Ucok, panggilan akrab Zainal A. Hasibuan.
Secara terpisah Totok Suprayitno menekankan pentingnya peningkatan guru dalam melakukan asesmen kelas dan asesmen sekolah.
“Jika kualitas asesmen kelas dan asesmen sekolah sudah baik, siswa juga akan menunjukkan capaian akademik yang baik dalam UN”, ulasnya.
Sebagaimana kita ketahui, Panitia UN Tingkat Pusat telah menyerahkan hasil UN SMP/MTs kepada Panitia UN Tingkat Provinsi pada tanggal 4 Juni 2016. Sedangkan sekolah/madrasah akan mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan besok, Sabtu, 11 Juni 2016. (BS)

KEPALA BALITBANG KEMDIKBUD SERAHKAN HASIL UN SMP KE DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
KOMISI X DPR-RI APRESIASI PELAKSANAAN UN 2016
Totok Suprayitno Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan hasil Ujian Nasional (UN) SMP sederajat kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, hari ini, Sabtu, pukul 10.00 (4/6/2016). Secara simbolik penyerahan hasil UN SMP sederajat diserahkan oleh Kepala Balitbang kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Sedangkan untuk 32 provinsi lainnya diserahkan oleh tim dari Sekretariat UN.
Turut hadir dalam acara penyerahan ini adalah Daryanto Irjen Kemdikbud, Supriyono Direktur Pembinaan SMP, Nizam Kepala Puspendik, Dadang Sudiyarto Sekretaris Balitbang, Asianto Kepala BKLM, Bambang Suryadi Sekretaris BSNP, dan para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
Dadang Sudiyarto Sekretaris Balitbang yang memandu jalannya acara mengatakan jadwal penyerahan hasil UN SMP sederajat dimajukan dari tanggal 6 Juni ke tanggal 4 Juni karena tanggal 6 tersebut merupakan hari pertama puasa Ramadhan.
Pada kesempatan tersebut Totok Suprayitno Kepala Balitbang Kemdikbud mengatakan bahwa bahwa pelaksanaan UN SMP sederajat tahun 2016 sukses dan lebih baik dari pelaksanaan UN tahun 2015. Apa indikatornya?
“Indikator kesuksesan tersebut adalah adanya apresiasi terhadap pelaksanaan UN dari berbagai pihak, termasuk Komisi X DPR-RI, “, ucap Totok, panggilan akrabnya, seraya menyampaikan apresiasi kepada Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN.
Anggota Komisi X DPR-RI, tambah Totok, dalam dua kali Rapat Dengar Pendapat, tanggal 25 Mei dan 2 Juni 2016, memberikan apresiasi luar biasa terhadap pelaksanaan UN tahun ini. Pelaksanaan UN Berbasis Komputer merupakan model UN yang ideal.
Sebagaimana kita ketahui UN SMP Sederajat dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan 12 Mei 2016, diikuti oleh 4.207.331 siswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 155.011 siswa adalah peserta UNBK yang dilaksanakan di 1.005 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia.
Sementara itu Daryanto Irjen Kemdikbud menyampaikan bahwa salah satu faktor kesuksesan pelaksanaan UN 2016 adalah adanya pusat layanan informasi UN yang memberikan respon secara cepat dan tepat terhadap semua jenis pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat.
“Kami menyediakan delapan pusat informasi UN. Para petugas mulai bekerja pada H-2 sampai H+1. Begitu ada masalah, langsung kami tangani dengan cepat. Kami menerapkan prinsip: mengambil ikan di kolam, tapi airnya tidak keruh”, ucap Daryanto.
Bagi BSNP, membaiknya pelaksanaan UN dari tahun ke tahun merupakan indikator menguatnya penerapan pendidikan berbasis standar. Oleh karena itu UN merupakan salah satu instrumen untuk mengukur pencapaian standar nasional pendidikan.
“Kesuksesan pelaksanaan UN ini membuktikan semakin menguatnya sistem penilaian kita. Olehb sebab itu, BSNP bersama Balitbang dan mitra kerja lainnya, selalu melakukan perbaikan pelaksanaan UN berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari kapangan”, ucap Bambang Suryadi dalam kapasitasnya mewakili Ketua BSNP.
Meskipun penyerahan hasil UN SMP sederajat ini sengaja kita lakukan lebih awal dari jadwal semula yaitu 6 Juni 2016. Namun demikian, pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan tetap dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2016, sesuai dengan POS UN.
Terkait dengan rencana pelaksanaan UNBK tahun 2017, Nizam Kepala Puspendik menyampaikan perlunya penguatan pusat pengujian atau testing center yang berbasis sekolah/madrasah.
“UNBK jenjang pendidikan menengah atas akan dijadwalkan selama 10 hari. Sehingga di satu sekolah penyelenggara UNBK enam hari akan digunakan untuk ujian SMA/MA dan empat hari untuk SMK/MAK. Sementara itu pelaksanaan UNBK SMP sederajat bisa menggunakan infrastruktur yang ada di SMA dan SMK”, ucap Nizam.
Dengan pola seperti ini, tambah Nizam, peserta UNBK tidak mesti mengikuti ujian di sekolah asal, tetapi bisa mengikuti ujian di sekolah yang terdekat dari rumahnya. Selain itu, dengan pola seperti ini, kita bisa meningkatkan tingkat keamanan dan kerahasiaan sehingga hasil UN semakin kredibel. (BS)

PENDAFTARAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN SMA SEDERAJAT TELAH DIBUKA MULAI 1 JUNI 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuka pendaftaran peserta Ujian Nasional Perbaikan (UNP) mulai tanggal 1 Juni 2016 sampai dengan 16 Juli 2016. Pendaftaran dilakukan oleh calon peserta secara online pada laman http://unp.kemdikbud.go.id.
“Waktu pendaftaran ini sesuai dengan Surat Edaran BSNP Nomor 0072/SDAR/BSNP/V/2016, tanggal 17 Mei 2016”, ucap Nizam Kepala Puspendik Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud seraya menambahkan surat tersebut telah dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk diteruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.
Dalam surat edaran tersebut dinyatakan bahwa UNP tahun 2016 diperuntukkan bagi peserta UN tahun pelajaran 2014/2015 dan 2015/2016 yang memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki nomor peserta UN seperti yang tercantum dalam kartu peserta UN 2015 dan 2016, serta memiliki nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima) pada mata ujian tertentu.
Selain itu, UNP juga disediakan bagi peserta UN yang belum menempuh UN atau UN Susulan atau belum menempuh UN secara lengkap.
“Mereka yang belum menempuh UN karena sakit dan pada saat UN Susulan juga masih sakit, berhak menempuh UN Perbaikan yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus sampai dengan 7 September 2016”, ucap Zainal A. Hasibuan Ketua BSNP dalam rapat pleno di Jakarta.
Lebih Lanjut Nizam mengatakan bahwa berdasarkan jumlah pendaftar, Panitia UN Tingkat Pusat akan menetapkan satuan pendidikan pelaksana UNP. Peserta UNP mesti melakukan pendaftaran ulang di satuan pendidikan pelaksana UNP pada tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2016. Latihan atau simulasi UNP akan dilaksanakan pada tanggal 22 sampai dengan 24 Agustus 2016.
Penting untuk diketahui bahwa UNP dilaksanakan dalam bentuk ujian berbasis komputer (UNBK) dan akan diselenggarakan di sekolah-sekolah penyelenggara UNBK. Hasil UNP dilaporkan dalam bentuk SHUNP yang memuat nilai mata ujian yang ditempuh pada UNP dan ditandatangani oleh Ketua Pelaksana/penanggung jawab UNP di tingkat satuan pendidikan yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nilai yang digunakan bagi peserta UNP adalah nilai yang terbaik dari hasil UN dan UNP.

PRAKTIK BAIK UNBK 2016
Identitas Siswa Ditempel di Laptop dan Ada Proktor Pembina
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs di Kota Malang pada hari pertama dan kedua kemarin, secara umum, berjalan lancar, meskipun ada kendala teknis yang dapat diatasi.
Di Kota Malang ada 7 sekolah/madrasah pelaksana UNBK, yaitu SMP Negeri 1, 3, 5, MTs Negeri 1, SMP Wesly, SMP Karis, dan SMP Bina Bangsa.
Penting untuk dicatat, dari pemantauan yang dilakukan anggota BSNP, ada praktik baik yang perlu diapresiasi dalam pelaksanaan UNBK.
Pertama, identitas siswa yang memuat nama, nomor ujian dan paspoto, ditempel di laptop/komputer. Dengan demikian pengawas dapat mengecek kebenaran peserta UNBK dengan identitas yang ada.
“Cara ini kami lakukan untuk menghindari terjadinya praktik perjokian dalam UNBK. Dengan demikian pengawas ujian yang dilakukan secara silang antar sekolah/madrasah dapat mengenali peserta UNBK dengan mudah”, ucap seorang proktor di MTs Negeri 1 Malang.
Kedua, di setiap SMP/MTs pelaksana UNBK, ada proktor pendamping dari SMA atau SMK pelaksana UNBK. Proktor pendamping ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan berperan memberikan asistensi berdasarkan pengalaman mereka dalam pelaksanaan UNBK SMA sederajat pada bulan April yang lalu.
“Dalam POS UN tidak ada istilah proktor pendamping. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan demi kelancaran UNBK SMP sederajat, Dinas Pendidikan Kota Malang menetapkan proktor pendamping”, ucap Budi Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Malang.
Sebagai contoh, tambahnya, proktor UNBK SMPN 1 didampingi proktor dari SMKN 3, proktor MTs Negeri 1 didampingi proktor dari MAN 3, dan proktor SMPN 3 didampingi proktor dari SMAN 5.
Lili Ermawati Kepala SMN 1 Malang ketika ditanya keberadaan proktor pendamping tersebut mengatakan sangat bermanfaat dan membantu proktor yang ada.
“Kami sangat berterima kasih dan terbantu dengan adanya kebijakan proktor pendamping yang ditetapkan Dinas Pendidikan Kota Malang”, ucapnya di sela-sela menerima kunjungan anggota BSNP pada hari pertama pelaksanaan UNBK.
Sementara itu, di Kota Palembang juga ada praktik baik yang perlu diapresiasi. Sebagaimana dilaporkan Erika B. Laconi anggota BSNP yang bertugas ke Palembang, tas milik peserta UNBK disimpan di dalam locker.
“Selain lebih aman, juga nampak lebih rapi”, ungkap Erika dalam laporan singkat lewat WA.
Beberapa praktik baik di atas menunjukan kesungguhan dan keseriusan panitia pelaksana Ujian Nasional tingkat satuan pendidikan dan/atau Kabupaten/Kota dalam menyukseskan hajat tahunan tersebut.
Semoga pelaksanaan UNBK pada hari ketiga dan keempat serta pada tahun yang akan datang lebih baik dari hari kemarin. Amin. (BS)

SPK IPH DAN XIN ZHONG SURABAYA
Ujian Nasional Instrumen Menanamkan Nasionalisme Kepada Peserta Didik
Kunjungan saya ke Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) Intan Permata Hati atau IPH dan SPK Xin Zhong di Surabaya, hari ini, Selasa, 10/5/2016, memberikan aspirasi luar biasa terkait pelaksanaan Ujian Nasional bagi peserta didik WNI pada SPK.
Ujian Nasional merupakan instrumen untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada peserta didik. UN dapat menghilangkan kesenjangan antara sekolah ‘elite’ dan sekolah ‘biasa’. UN juga bentuk pemenuhan hak warga negara Indonesia. Saol UN bagi WNI pada SPK tidak perlu ditulis dalam bahasa Inggris, tetapi cukup ditulis dalam Bahasa Indonesia. Peserta UNBK nampak ceria dan semangat menempuh ujian.
Demikian catatan penting (kesimpulan) yang dapat penulis utarakan setelah berdialog dengan Ibu Yuliani Kepala SMP IPH dan Ibu Amalia Kepala SMP Xin Zhong Surabaya, di tengah-tengah pemantauan UN Berbasis Komputer.
“Di sekolah ini (IPH), penekanan pendidikan kami pada penanaman karakter dan kehidupan sosial. Siswa dari keluarga kaya dan miskin berbaur, tanpa ada diskriminasi”, ucap Yuliani ketika menerima penulis dengan ramah di ruang kerjanya seraya menambahkan UNBK tahun ini dikuti 71 peserta.
Setiap pagi, tambahnya, ada pembinaan rohani selama 15 menit yang dipimpin guru secara bergilir dan setiap Selasa ada ibadah khusus. Dengan cara seperti ini, kami ingin membentuk karakter kepada peserta didik, termasuk sikap jujur dalam mengikuti UN.
Ketika ditanya apakah soal UN bagi WNI pada SPK perlu ditulis dalam bahasa Inggris, secara pelan tapi tegas, Yuliani yang baru dua tahun memimpin SPK IPH menjawab ‘tidak perlu’.
“Soal UN tidak perlu ditulis dalam Bahasa Inggris, tetapi cukup ditulis dengan Bahasa Indonesia. Ini sebagai instrumen bagi anak-anak menguasai bahasa kebangsaan dan mengenal budaya Indonesia”, ucap Yuliani yang sudah 30 berpengalaman mengelola pendidikan.
“Tidak semua alumni SPK melanjutkan ke luar negeri. Jadi penguasan Bahasa Indonesia mutlak dimiliki”, tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Amelia Kepala SMP Xin Zhong yang tahun ini melaksanakan UNBK dan diikuti 65 peserta.
Menurut mantan Kepala SMP High Scope Jakarta itu, soal UN ditulis dalam bahasa Indonesia tidak ada masalah.
“Tidak ada masalah soal UN ditulis dalam Bahasa Indonesia. Namun diperlukan strategi untuk membuat anak memahami bahasa Indonesia, diantaranya dengan memberikan istilah-istilah dalam Bahasa Indonesia untuk mata pelajaran Sains dan Matematika”, ucap Amelia.
Terkait prosedur pelaporan hasil penilaian oleh guru dan sekolah, Amelia mengusulkan supaya ada prosedur yang sederhana dan user friendly yang disesuaikan dengan karakteristik SPK.
Selama ini pelaporan hasil penilaian ke Dinas Pendidikan Kota dirasa masih rumit dan ‘jlimet’. (BS)

WALI KOTA MALANG PANTAU UNBK DI SMPN 1
Semua Sekolah Siap Laksanakan UNBK Tahun 2017
Senin, 9 Mei 2016, hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Muhammad Anton melakukan monitoring di SMN 1 Malang bersama Cipto Wiyono Sekretaris Daerah, Zubaidah Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang dan pihak Telkom dan PLN.
Selama kunjungan Abah Anton panggilan akrab Wali Kota terkesan dengan pelaksanaan UNBK setelah melihat langsung pelaksanan UNBK dan berdialog dengan siswa.
“Yang pasti, UNBK lebih efektif dan efisien, selain tingkat integritasnya lebih baik dibandingkan UN berbasis kertas”, ucapnya kepada wartawan.
Ke depan, tambahnya, semua sekolah di Kota Malang mencanangkan untuk melakukan UNBK. Tidak mesti melalui pengadaan komputer secara besar-besaran, tetapi bisa dengan cara resource sharing. Peserta UN SMP/MTS bisa menggunakan infrastruktur milik SMA/MA atau SMK, karena waktu pelaksanaan ujian berbeda.
Sementara itu Lilik Ermawati Kepala SMPN 1 Malang mengatakan tahun ini merupakan pelaksanaan UNBK yang pertama di sekolah yang mendapat predikat Green School se Kota Malang. Di Kota Malang baru ada tujuh SMP sederajat yang melaksanakan UNBK.
“Tahun ini ada tujuh sekolah/madrasah di Kota Malang yang melaksanakan UNBK, yaitu SMPN 1, 3, 5, MTSN 1, SMP Wesly, SMP Bina Bangsa dan SMP Karis. Tiga sekolah terakhir merupakan sekolah swasta”, ucapnya ketika menerima anggota BSNP yang melakukan pemantauan UNBK di sekolah ini.
Alhamdulillah, tahun lalu, tambah Lilik, SMPN 1 mendapat anugerah Piagam Sekolah Berintegritas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Semoga tahun ini tingkat integritasnya lebih baik. (BS)

HARI PERTAMA UN, SOAL BAHASA INDONESIA ADA OPSI JAWABAN YANG SAMA
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP sederajat pada hari pertama, Senin, 9 Mei 2016, secara umum berjalan lancar, baik UN Berbasis Kertas maupun UN Berbasis Komputer. Khusus UNBK, pagi ini ada perubahan aplikasi, namun bisa diatasi, meskipun sebagian sekolah mengalami sedikit keterlambatan.
Terkait dengan soal ujian, yaitu Bahasa Indonesia, ada soal yang memiliki opsi jawaban yang sama. Di SMPN 1 Malang, sebagaimana disampaikan Lili Ermawati Kepala Sekolah kepada anggota BSNP, ada tujuh klien yang mengalami soal dengan opsi jawaban yang sama.
“Di salah satu ruang UNBK, ada tujuh anak yang mengaku mendapatkan soal Bahasa Indonesia dengan opsi jawaban yang sama”, ucap Lili menirukan laporan dari proktor sekolah.
Masalah opsi jawaban yang sama juga dilaporkan anggota BSNP yang melakukan pemantauan di provinsi lain. Di Solo Jawa Tengah, misalnya, Nanang Arif Guntoro anggota BSNP juga menemukan masalah serupa.
“Di SMP Bintang Laut Solo, ada opsi jawaban soal yang sama”, ungkapnya melalui pesan singkat di media sosial.
Erika B. Laconi anggota BSNP yang bertugas di Sumatera Selatan juga melaporkan hal yang sama.
Dalam hal ini, BSNP akan menyampaikan temuan ini ke Puspendik untuk ditindaklanjuti. Salah satu prinsip yang harus dipegang adalah prinsip keadilan (fairness) sehingga tidak ada siswa yang dirugikan.
Di provinsi lain yang menjadi sasaran pemantauan BSNP, tidak ada masalah dengan soal. Dari Medan, Zainal A. Hasibuan Ketua BSNP melaporkan soal Bahasa Indonesia tidak ada masalah.
“Yang menarik, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa tidak ada yang complaint mengenai cakupan dan kedalaman soal. Semuanya sudah dibahas di kelas. Intinya siswa harus belajar”, tulisnya melalui pesan singkat seusai melakukan pemantauan di SMPN 2 Medan.
Semoga pada hari berikutnya, UN SMP sederajat berjalan dengan lancar, tanpa ada kendala yang berarti. Amin. (BS)

PENGUMUMAN KELULUSAN SMA/MA DAN SMK
Tidak Saatnya Corat Coret atau Konvoi
Hari ini, Sabtu, 7 Mei 2016, berdasarkan POS Ujian Nasional (UN) yang ditetapkan BSNP, adalah waktu pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan jenjang SMA/MA dan SMK sederajat.
Pengumuman kelulusan dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan melalui rapat dewan guru. Semoga peserta didik kita tetap menjaga norma, etika, dan akhlak mulai dalam mengekspresikan rasa gembira mereka.
Sebagai pendidik, kita perlu mengantisipasi kebiasaan tidak baik di kalangan pelajar, yaitu merayakan kelulusan dengan corat coret baju seragam atau konvoi sepeda motor di jalan.
Bagaimana caranya? Pihak sekolah bisa meminta siswa untuk berpakain adat di seluruh Indonesia. Selain sebagai bentuk menanamkan cinta kekayaan budaya Indonesia, bisa dipastikan para pelajar tidak akan mencorat-coret pakaian adat untuk merayakan pengumuman. Dengan pakaian adat juga, para pelajar sulit melakukan konvoi sepeda motor di jalan raya.
Ingat, corat-coret seragam sekolah atau konvoi sepeda motor di jalan raya itu bukan sikap yang terpuji. Tetapi merupakan sikap yang tercela dan membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Sebagai anak yang terpelajar, ungkapan kelulusan dapat diekspresikan dengan rasa syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada guru.
Ucapkan “alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilmu pengetahuan. Ya Allah, jadikanlah ilmu yang telah saya pelajari bermanfaat di dunia dan akhirat”.
Selanjutnya, kirimkan pesan singkat kepada gurumu.”Terimakasih Bapak/Ibu guru yang telah mendidik dan membina ananda dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak/Ibu guru dengan pahala yang berlipat ganda. Doakan ananda semoga ilmu yang Bapak/Ibu ajarkan bermanfaat”.
Selamat kepada putra putri Indonesia yang telah berprestasi dengan integritas tinggi. Semoga sukses selalu dalam meniti karir atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Amin. (BS)